Sabtu, 20 Desember 2008

Tips dan Trik Pemakaian Folder Lock 5.7.5

Tips dan Trik Pemakaian Folder Lock 5.7.5 Pada hardisk dan FlashDisk

Folder Lock merupakan sebuah Aplikasi Keamanan Terbaik Untuk Perlindungan File dan Folder pada komputer berbasis sistem operasi Windows sekaligus pada USB Removable Drives. Kenapa bisa menjadi yang terbaik? Ya, karena Penulis sudah mempelajari dan menguji coba puluhan (cukup banyak) Aplikasi sejenis di jagat raya ini, dan dari pengalaman Penulis, bisa disimpulkan bahwa hingga artikel ini ditulis, belum ada aplikasi sejenis lainnya yang mampu menandingi kemampuan, kekuatan, kecerdasan, dan keunikan teknik proteksi, serta fitur-fitur dari Aplikasi Folder Lock.
Hingga artikel ini ditulis, Folder Lock versi terakhir/terbaru adalah versi 5.7.8, namun pada Artikel ini Penulis bermaksud untuk berbagi kepada Pembaca yang budiman tentang Tips dan Trik Pemakaian Folder Lock versi 5.7.5.

Fitur Pada Folder Lock versi 5.7.5
1. Mampu Memproteksi dan menyembunyikan File dan Folder dengan teknik kuncian yang sangat sulit untuk dibongkar, sehingga File dan Folder yang diproteksi tidak bisa diakses (inacessible), tidak bisa dilihat (unseen), tidak bisa dihapus (undelete), tidak bisa dipindahkan (unmovable), tidak bisa dimodifikasi (unmodifiable), dan tidak bisa dicopy (uncopy)
2. Memiliki Dua Pilihan Teknik Proteksi (Kuncian):
a. Total Protection: Lock / Scramble / Encrypt File dan Folder di dalam Folder “Locker”
b. Simple Protection: Lock File dan Folder di sembarang lokasi hardisk, di luar folder “Locker” tanpa menggunakan algoritma enkripsi.
– Total Protection (termasuk proteksi data pada Safe-Mode environment).
Proteksi tipe ini mengharuskan Anda memindahkan seluruh File dan Folder yang ingin Anda proteksi ke dalam Folder “Locker” yang telah disediakan Folder Lock di dalam Folder tempat dimana instalasinya berada agar tidak bisa diakses walau dalam Safe Mode sekalipun.
Proteksi jenis ini meliputi Tiga Opsi Teknik Kuncian: Lock (Penguncian sederhana namun tetap cukup kuat walau tanpa pengacakan data sederhana ataupun dengan algoritma enkripsi), atau Scramble (pengacakan data sederhana tanpa algoritma enkripsi yang kuat, namun lebih dari sekedar penguncian sederhana), atau Encrypt (Proteksi optimal dengan pengacakan data menggunakan algoritma yang sangat kuat - AES 256 Bit).


– Simple Protection (tidak termasuk proteksi data pada Safe-Mode environment).
Proteksi tipe ini tidak akan mengenkripsi data yang akan diproteksi dan tidak mengharuskan Anda memindahkan seluruh File dan Folder yang ingin Anda proteksi ke dalam Folder “Locker” tersebut di atas. Jenis kuncian ini tidak berlaku pada Safe Mode environment, sehingga data yang diproteksi akan dengan mudah terlihat dan terakses sepenuhnya pada Safe Mode environment..
3. Menggunakan algoritma enkripsi yang sangat kuat, yakni AES 256 Bit dalam pengenkripsian File dan Folder, .
4. Menggabungkan kekuatan Algoritma AES 256 Bit dengan Proteksi pada tingkat Kernel Level dan Trik Partisi Drive, sehingga File yang diproteksi (khusus hanya dalam Folder Locker-nya) akan tetap terjaga, tidak bisa diakses walaupun dalam mode Safe-Mode ataupun melalui usaha pengaksesan ilegall dengan menggunakan Sistem Operasi lainnya sekalipun
5. Mampu Me-Lock ataupun Mengenkripsi File dan Folder dalam jumlah tak terbatas (paid version).
6. Dalam pemilihan Password, juga diperkenankan penggunaan special characters dan spasi, sehingga akan lebih dan sangat menyulitkan untuk di-hack.
7. Selain bisa digunakan untuk PC, Folder Lock juga Bersifat Portable, sehingga mampu memproteksi File dan Folder pada USB Removable Drives
8. Memiliki Fitur “Hacker Attempts” Log yang berisi catatan (record) Percobaan Pengisian Log In Password Yang salah sebagai notifikasi bahwa seseorang telah melakukan percobaan akses secara ilegal

9. Fitur Penguncian PC secara otomatis. Bila terjadi kesalahan pengisian LogIn Password lebih dari 3x, secara otomatis Folder Lock akan mengunci PC, dan PC akan tetap terkunci setelah restart atau shutdown. Ini juga sebagai notifikasi bagi Pemilik Folder Lock bahwa telah terjadi percobaan akses secara illegal.
10. Menyediakan Master Key sebagai opsi untuk jaga-jaga bila Pemilik Folder Lock lupa passwordnya
11. Menyediakan Auto Task seperti Auto Program Lock atau Computer Lock, yang secara otomatis tereksekusi setelah sekian menit secara absolut atau setelah sekian menit bila mouse/keyboard tak terpakai ( dalam kondisi idle)
12. Anti-Uninstall Untuk melindungi File dan Folder yang diproteksi juga instalasi Folder Lock, maka pihak pengembang telah membuat Aplikasi Folder Lock ini tidak bisa di-Uninstall tanpa sebelumnya memasukkan Password yang valid/benar/sah.
13. Tidak akan menghapus File yang terproteksi bila Program di-Uninstall. Bila Aplikasi di-Uninstal sesuai prosedur, maka File dan Folder yang terproteksi tidak ikut terhapus, namun akan tetap membiarkannya di dalam hardisk/UFD namun tanpa proteksi.
14. Menyediakan Fitur Stealth Mode (Mode meminimalkan pendeteksian keberadaan aplikasi) dengan personal hotkey sebagai application launcher-nya (paid version)
15. Secure Data Deletion. Menyediakan Penghapusan Data secara Aman (Secure Deletion)
16. Tracks Eraser. Menyediakan penghapusan Tracks seperti Recent Files, dll.
17. Menyediakan 4 Skin yang cantik (paid version) yaitu: ocean blue, crimson red, turtle green, dan purple sparkle.
18. Telah support Windows Vista (hampir 100%) termasuk UAC, fitur Vista yang seringkali menjadi ganjalan bagi para pengembang software maupun pengguna software itu sendiri
19. Satu lisensi, satu proteksi optimal.

Fitur yang dimiliki Folder Lock namun tidak dimiliki oleh Aplikasi sejenis lainnya
1. Hingga artikel ini dibuat, belum ada satupun aplikasi sejenis yang memiliki sekaligus semua fitur Folder Lock tersebut di atas. Aplikasi sejenis lainnya bisa digolongkan miskin (sedikit) fitur.
2. Aplikasi lain hanya memiliki satu teknik kuncian — Simple Lock atau Encrypt File saja,
3. Kebanyakan Aplikasi lain hanya menggunakan algoritma enkripsi maksimal 128 bit atau bahkan bit yang lebih rendah.
4. Tidak ada Aplikasi sejenis lainnya yang mengusung fitur simple data scrambling
5. Kebanyakan Aplikasi sejenis lainnya tidak memproteksi file dalam Safe-Mode (tidak ada Penguncian pada Kernel Level)
6. Kebanyakan Aplikasi sejenis lainnya tidak menyediakan fitur Stealth Mode, Secure Deletion, atau Auto Task.
7. Banyak Aplikasi File Protector lain hanya melindungi dat yang dienkripsi dari akses, tidak dari percobaan penghapusan data ilegall, sehingga data yang terproteksi dengan perlindungan enkripsi 256-bit sekalipun tetap masih mudah terhapus begitu saja.
8. Celakanya, beberapa Aplikasi lain bisa di-Uninstal tanpa perlu memasukkan Password atau Kode tertentu.

Instalasi Folder Lock 5.7.5 Pada Hardisk dan Flash Disk
Dengan Asumsi Anda telah membeli Lisensi Folder Lock 5.5 yang berlisensi Shareware ini, dan telah mendownload dari special location yang disediakan oleh pihak Pengembang Aplikasi khusus untuk para Buyers-nya, termasuk Anda. Maka kini Anda tinggal menginstalnya ke dalam hardisk Anda.
– Pertama-tama, Anda Klik Ganda Folder Lock Setup.exe untuk memulai proses instalasi
– Masukkan Nama dan License Key Anda pada jendela Log In. Lalu ikuti petunjuk selanjutnya.
– Bila Anda bermaksud untuk menginstal Folder Lock 5.7.5 ke USB Removable Drives, seperti Flash Disk, milik Anda untuk Anda jadikan Portable Folder Lock, Anda tetap harus menginstall ke hardisk terlebih dahulu.
– Setelah proses instalasi selesai, Anda diminta untuk Set Password pilihan Anda yang digunakan sebagai Master Password untuk bisa mengakses Folder Lock.
– Untuk Pembuatan Portable Folder Lock yakni Instalasi Folder Lock pada USB Removable Drives seperti external hardisk ataupun USB Flash Drive (Flash Disk), Anda Klik “Browse” pada main window, lalu klik “Move to Portable Disk”, pilih Drive sesuai keinginan Anda. Di sini Anda bisa memilih apakah akan mengcopy-kan instalasi Folder Lock pada internal drive namun berpartisi lain dan/atau pada USB Removable Drive Anda.

Bila sebuah Hardisk milik Anda memiliki tiga partisi, yakni Drive C, D, dan E, maka alangkah baiknya, pada setiap partisi, Anda copy-kan Instalasi Folder Lock pada masing-masing partisi dengan teknik sama seperti saat Anda membuat Portable Folder Lock.
Sebagai catatan: setelah proses Pengcopyan Folder Lock selesai, Anda akan memiliki Password yang sama.pada tiap-tiap drive. Anda bisa mengubah Password pada Flash Disk Anda setiap saat bila Anda menghendaki Password Folder Lock pada Flash Disk Anda berbeda dengan Password Folder Lock pada Internal Hardisk Anda.

Pemakaian Folder Lock 5.7.5 Pada Hardisk dan Flash Disk
Teknik Pemakaian Folder Lock 5.7.5, baik pada hardisk maupun pada USB Removable Drives tida berbeda. Perbedaannya hanya fitur sekunder (selain fitur proteksi) pada USB Removable Drives memiliki sedikit keterbatasan, yakni tidak dimungkinkan fitur deinstalisasi dan fitur stealth-mode.
Teknik Pemakaian:
1. Jalankan Program
2. Masukkan Master Password Anda untuk mengakses Program
3. Bila Password Anda valid/benar, Program akan membuka Folder “Locker” yang dijadikan tempat menampung (container) dari seluruh file dan folder yang diproteksi, namun bila Password salah, maka Program tidak terbuka dan Folder Lock akan mencatatnya sekaligus menganggapnya sebagai “Hacker Attempt” (wrong password attempt). Hati-hati, salah memasukkan password lebih dari 3x, maka Folder Lock akan mengunci komputer Anda atau akan force/abruptly shutdown komputer, walau komputer telah Anda restart, proteksi Lock PC tetap akan aktif. Itulah mengapa Master Key diperlukan, namun sangat tidak disarankan oleh Penulis karena sebagai celah keamanan, dengan asumsi Anda memiliki daya ingatan (password) yang kuat. Sayangnya fitur ini tidak berlaku untuk Windows Vista 32-bit.
4. Seperti dijelaskan di atas dalam Fitur Folder Lock 5.7.5, untuk Teknik Proteksi/Penguncian File dan Folder, Folder Lock 5.7.5 menyediakan 2 Opsi Teknik Kuncian:
a. Total Protection: Lock / Scramble / Encrypt File dan Folder di dalam Folder “Locker”
b. Simple Protection: Lock File dan Folder di sembarang lokasi hardisk, di luar folder “Locker” tanpa menggunakan algoritma enkripsi.

Untuk mengaplikasikan Total Protection:
- Masukkan semua file dan/atau folder beserta seluruh file di dalamnya yang akan diproteksi ke dalam folder “Locker”,
- Klik tombol “Lock” yang berikon anak kunci (key),
- Pilih jenis proteksi sesuai keinginan Anda, Lock/Scramble/Encrypt. Proses ini sekaligus menutup Program Folder Lock.
Sedangkan untuk melakukan Simple Protection, Anda tidak perlu memasukkan file dan folder yang akan diproteksi ke dalam folder “Locker”. Langkah-langkahnya:
- Klik “Browse”,
- Klik “Lock Folders and Drives” yang berikon gembok (padlock),
- Pilih File dan Folder yang akan Anda proteksi, terakhir Anda klik “OK”
- Keterangan: Untuk membuka proteksi (unlock) kuncian Simple Lock ini, Anda Klik “Unlock Folders and Drives”, Pilih File dan Folder yang terproteksi, terakhir, Anda klik “OK”

Tips dan Trik Pemakaian Folder Lock 5.7.5
1. Selalu Gunakan Folder “Locker”.
Karena Simple Protection tidak melindungi File dan Folder yang Anda Proteksi pada Safe Mode environment, maka selalu gunakan folder “Locker” dengan memilih Proteksi yang optimal menggunakan algoritma Enkripsi (Encrypt).
2. Perkuat Password Anda.
Gunakan Password yang tidak mudah ditebak/dikenal orang, namun relatif mudah Anda ingat.
Besaran Bit pada algoritma enkripsi dan Tingkat kesulitan untuk meng-Hack Password Anda tidak hanya tergantung dari kekuatan algoritma enkripsi yang ditanamkan pada Folder Lock 5.7.5, namun juga sangat tergantung pada panjang pendeknya karakter dan jenis karakter yang Anda gunakan sebagai Master Password. Password dengan pilihan kata “admin” lebih mudah di-Hack daripada “4dm1n”, dan password “4dm1n” akan lebih mudah di-Hack daripada “4dm1n15724702 k353p14n”.
Anda bisa mengubah Password Portable Folder Lock pada Flash Disk Anda bila Anda menghendaki agar Password berbeda dengan Password Folder Lock pada Internal Hardisk
3. Teknik Mengakali Hack/Pencurian Password Folder Lock.
- Backup dengan enkripsi lalu Hapus Registry Entry yang berisi Password Folder Lock Anda pada Windows Registry Database:
Registry Path pada: HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\QualityControl -> String Value: _pack.
- Jangan lupa, Saat Anda hendak menjalankan Folder Lock Anda, sebelumnya Anda harus Merge Registry Entry yang telah Anda backup tersebut agar Password Anda valid.
- Matikan Akses ke Windows Registry Editor (lihat No. 6). Catatan: Windows Vista dengan kondisi UAC (User Account Control) aktif akan memberikan jaminan lebih baik daripada UAC non aktif atau varian Windows sebelumnya, karena, walaupun password Folder Lock bisa tercuri dengan sangat mudah via registry, Folder Lock tidak akan ter-hack tanpa hak Administrator atau dengan Standard User.
4. Usahakan untuk menon-aktifkan Master Key pada Folder Lock Options, dengan asumsi daya ingat Anda cukup kuat untuk mengingat password Anda. Pengaktifan Master Key sama artinya dengan pembukaan celah keamanan proteksi dari Folder Lock ini.
5. Blokir Akses ke Windows Safe Mode. Khusus hanya bila Proteksi File dan Folder yang Anda lakukan menggunakan Simple Lock atau dengan kata lain tidak menggunakan “Locker”, maka rekomendasi dari Penulis, Anda harus sekaligus memBlokir (Disable) Akses ke Windows Safe-Mode karena Proteksi File dan Folder tanpa menggunakan folder “Locker” tidak berlaku untuk lingkungan Windows Safe-Mode, sehingga seluruh Data yang diproteksi akan sepenuhnya bisa diakses oleh orang lain tanpa Log In Password.
6. Blokir Akses ke Windows Registry Editor. Blokir saja akses ke Windows Registry Editor untuk menghindari pencurian dan manipulasi Password sah untuk akses Folder Lock serta untuk menghindari penghapusan Error Password (Hacker Attempts) Log/Record. Teknik proteksi Windows Registry Editor dengan teknik Pemblokiran Akses memang terbukti cukup rawan/lemah, namun lebih baik daripada tidak ada proteksi sama sekali.
7. Aktifkan Auto-Task, khususnya Auto-Lock Program setelah sekian menit secara absolut atau setelah mouse dan keyboard tidak Anda gunakan untuk menghindari akses orang lain karena Anda telah meninggalkan komputer namun Anda lupa menutup Program Folder Lock.
8. Backup instalasi Folder Lock. Penulis merekomendasikan Anda untuk mem-backup instalasi Folder Lock Anda dengan cara dikompres (ZIP/RAR) yang terenkripsi pula (gunakan enkripsi yang cukup kuat seperti Winzip 11.1 yang memungkinkan penggunaan algoritma enkripsi 256-Bit) untuk mengindari serangan black-hacker atau virus/trojan, serta sebagai antisipasi bila Program Folder Lock terhapus baik disengaja atau tidak disengaja.
9. Gunakan Virtual Keyboard. Bila Anda bermaksud menjalankan Portable Folder Lock dari Flash Disk Anda di jaringan komputer publik, pastikan Anda gunakan Virtual Keyboard untuk memasukkan password Anda guna menghindari aktifitas keylogging.
10. Solusi Terhapusnya Program Folder Lock 5.7.5 pada Interneal Hardisk maupun Flash Disk. Bila Program Folder Lock terhapus dari Internal Hardisk ataupun Flash Disk Anda, maka Anda cukup Install Ulang (Re-Install) Program pada path/lokasi instalasi yang sama. Dengan begitu File dan Folder yang Anda proteksi bisa di-recover. Sebagai catatan, Password yang digunakan tetap menggunakan Password terakhir yang Anda gunakan.
11. Solusi Masalah Proteksi Task Manager. Folder Lock akan men-disable (menonaktifkan) akses Windows Task Manager secara sementara saat program dijalankan untuk kemudian di-re-enable lagi setelah program ditutup, juga saat terjadi lebih dari 3 kali kesalahan memasukkan password. Tujuan utamanya agar bila terdeteksi Hacker Attempts (wrong password intrusion), maka Auto-Lock PC tidak bisa dimatikan dengan Task Manager/Control-Alt-Del. Namun pada Vista, seringkali Folder Lock tidak me-re-enable Task Manager kembali setelah program tertutup. Ini sangat mengganggu. Solusinya, buka Notepad dan salin registry entry untuk mengaktifkan Task Manager yang dimatikan Folder Lock seperti tertulis di bawah ini:

Windows Registry Editor Version 5.00

[HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\System]
“DisableTaskMgr”=dword:00000000

Lalu simpan sebagai REG File tersebut dengan nama “Enable_Task_Manager.reg“.
Setelah tersimpan, Klik Ganda file tersebut atau Klik Kanan file tersebut, dan pilih “Merge” untuk dimasukkan ke dalam Windows Registry Database.

Download Folder Lock (Trial Version) di SINI

Semoga Bermanfaat


Selengkapnya.....

Proteksi USB Flash Drive Data dari Virus/Trojan di Host Computer

Jaman sekarang jamannya Kewaspadaan dan Kehati-hatian karena Sekarang jamannya Kejahatan dalam berbagai bentuk makin merajalela dan canggih.

Malware Phobia, mungkin unofficial terminology itu bisa saya katakan sebagai penggambaran kondisi kekinian kejiwaan masyarakat pengguna komputer publik atau jaringan (non-stand-alone computer). Kenapa? Karena makin banyak saja orang di seluruh dunia termasuk rekanan mengeluh sedih dan stress karena Flash Disk-nya atau External HardDisk-nya terinfeksi Virus/Trojan setelah dicolokkan pada Slot USB sebuah Host Computer yang sudah terinfeksi. Saya sendiri pun dulu beberapa kali jadi victim seperti mereka :( .

Di bawah ini ada beberapa Tips/Kiat “How To Protect USB Removable Drive Data from the Infected Host Computer” yang sebenarnya sudah cukup basi, tapi tetap perlu diulas dan makin dijabarkan aplikasinya, karena entah kenapa hingga tulisan ini dibuat ternyata masih banyak di kalangan masyarakat pengguna komputer yang belum menyadarinya atau mempedulikannya, sehingga korban penginfeksian malware semacam virus komputer bukannya berkurang, tapi makin bertambah, hal ini lebih disebabkan oleh faktor ketidaktahuan dan/atau kecerobohan pengguna komputer sendiri serta faktor perkembangan pesat Malware dunia termasuk virus-virus buatan orang Indonesia sendiri yang kian hari jumlahnya makin banyak.

Tips ini lebih bersifat Optional, jadi Anda bisa memilih sesuai keinginan/kecocokan Anda sendiri.

OPSI 1 : Buang UFD (USB Flash Drive) Konvensional, Ganti dengan U3 Smart Drive


OPSI 1 merupakan pengamanan UFD secara fisik guna pencegahan Malware masuk ke dalam UFD.

U3 Smart Drive adalah Next Generation UFD yang sudah diintegrasikan dengan Portable Software Launcher beserta Panel Launchernya. Dengan U3 Smart, Anda bisa install Portable AntiVirus dan AntiSpy U3 Edition yang akan otomatis menScan keberadaan Threats/Malwares seperti Virus,`Trojan,`Spyware,`Adware,`dll. pada Host Computer begitu Anda mencolokkan U3 Smart Drive Anda pada Host Computer tersebut guna proteksi U3 Smart Drive Anda agar tidak terinfeksi Threats/Malwares.

Kebetulan saya memakai U3 Toshiba Smart Drive 2 GB yang di dalamnya saya install Portable avast! AntiVirus U3 Edition, dan begitu ada Threats dari Malware yang terdeteksi oleh avast, AntiVirus ini akan memberitahukan kepada pengguna U3 Smart Drive untuk Eject U3 Smart Drive-nya sebagai langkah pencegahan penginfeksian Malware dari infected host computer atau Anda bisa tetap colokkan U3 Smart Drive Anda dan Anda bisa menghapus detected Threats secara manual dengan Portable avast! AntiVirus U3 Edition.

Sebagai Tambahan, U3 Smart Drive memiliki fitur keamanan berupa LogIn Panel, jadi, di atas kertas, setelah Anda pasang Password Anda, hanya yang tahu Password Andalah yang bisa mengakses Konten dari U3 Smart Drive Anda. Catatan: Anda Bisa juga gunakan berbagai macam Next Generation UFD yang sudah terintegrasi dengan sistem keamanan seperti IronKey, dll.

OPSI 2 : Gunakan Software Penyembunyi File dan Folder seperti “Folder Lock”

OPSI 2 merupakan pengamanan Folder dan File pada UFD dari serangan Malware yang sudah masuk ke dalam UFD.

“Folder Lock” adalah sebuah software Proteksi Data yang sederhana tapi canggih dan cantik interface-nya. Oleh Pembuatnya, Folder Lock diKlaim sebagai Anti-Intruder/Malware dimana Folder dan File di dalamnya yang diproteksi tidak akan terlihat dan tersentuh baik oleh User lain maupun oleh Malware walau melalui media DOS-Prompt atau DOS SAFE MODE sekalipun, ataupun melalui file viewer/file browser dari OS lain sekalipun. Dengan “Folder Lock“, Anda bisa menyembunyikan dan mengunci Folder beserta isinya yang ada di dalam UFD Anda guna mencegah penginfeksian Malware terhebat apapun (hingga tulisan ini dibuat). Program ini menggunakan tiga jenis penguncian Data: Lock (Simply Hide), Scramble, atau Encrypt with AES 256-Bit. Folder Lock bisa dipakai sebagai software pengaman data untuk Desktop PC/Notebook/Portable Storage Media.

Proteksi “Folder Lock” memang hebat, terbukti ketika saya uji coba menginjeksikan sebuah virus pada UFD saya, dan kemudian setelah proses scanning dengan dua AntiVirus terkemuka, semua data pada UFD saya dinyatakan terinfeksi, dan tidak ada Report yang menyebutkan ataupun menampilkan satupun dari semua nama file yang terproteksi, dengan kata lain, hanya File-File yang terproteksi saja yang tidak terinfeksi. Terbukti setelah Virus dibersihkan oleh AV, file-file yang terproteksi masih sehat walafiat ketika saya buka. Sampai tulisan ini dibuat “Folder Lock” versi terakhir adalah v.5.7.5 yang makin compatible terhadap Windows Vista. Meski dari sekian banyak File dan Folder Hider di jagad raya ini, saya menganggap Folder Lock salah satu yang terbaik dari banyak kriteria penilaian, namun begitu, pada Folder Lock versi sebelum Vista Ready (entah sampai versi berapa), Sayangnya, data yang terproteksi di luar dugaan bisa tampak terlihat oleh Norton Commander dan algoritma proteksi password yang cukup lemah mudah sekali dicerna dari dalam Windows Registry Database. Mudah-mudahan pada versi-versi mendatang, masalah ini sudah di-Patched oleh pihak Vendor, sehingga tidak kedahuluan Virus/Hacker.
Langkah Proteksi

1. Install “Folder Lock” pada PC Anda
2. Setelah proses instalasi selesai, Klik tombol “Lock”, lalu Pilih dan Klik tombol “Move To, terakhir, Pilih dan Klik UFD Anda pada optional target window. “Move To” tidak berarti memindah instalasi program, tapi mengkopikan instalasi program ke target UFD yang Anda pilih agar Anda bisa menjalankannya langsung secara Portable dari UFD Anda.
3. Terakhir, tinggal Main Kunci-Kuncian Data. Anda bisa mengunci Data pada UFD Anda langsung dari eksekusi file folderlock.exe di dalam UFD Anda atau dari dalam PC Anda, sama saja. Sebagai Catatan: Password pada UFD sama dengan pada PC Anda, dan bilamana file eksekutor (folderlock.exe) yang ada di dalam UFD Anda terhapus atau terinfeksi Virus, maka jalankan saja dari PC Anda untuk proses Lock/Unlock Folder & File atau jalankan dari UFD Anda dengan mengcopykan folderlock.exe pada PC ke UFD Anda terlebih dahulu.

Download Folder Lock Terbaru Versi Trial atau Order Full Version melalui
Folder Lock Official Website di http://www.newsoftwares.net/folderlock

OPSI 3 : Gunakan Software “TrueCrypt”


OPSI 3 merupakan pengamanan File di dalam UFD dari serangan Spyware yang sudah masuk ke dalam UFD. Sehingga ,dalam hal ini, File Anda yang terproteksi lebih sulit atau hampir mustahil ditampilkan secara real time visual remote Program ini sangat canggih, yang mungkin satu-satunya Program Proteksi Data di dunia dengan Double Security Layer Protection, dalam artian, Anda bisa membuat Protected Virtual Drive (sebagai first security layer) yang di dalamnya bisa Anda tambahkan “Hidden Volume” (sebagai second security layer) sebelum proses pemformatan Virtual Drive dilakukan. Sebagai Informasi, “Hidden Volume” dibangun dengan trik konfigurasi partisi pada physical drive yang dibuat sebagai antisipasi bila dalam situasi/kondisi dimana, misal, Anda terpaksa memberitahukan Password Anda kepada orang lain yang memaksa Anda menyebutkan Password Anda dengan ancaman kekerasan. Anda bisa memberitahukan Password Anda tersebut tanpa harus membuka “Hidden Volume”. Orang yang memaksa Anda tersebut hanya akan bisa melihat kode atau data rahasia Anda yang telah Anda palsukan, dan Ia kemungkinan besar tidak akan pernah mengira keberadaan “Hidden Volume” yang berisi kode atau data rahasia Anda yang sebenarnya.

Seperti pada PC, Software PengEnkripsi Data berlisensi Free - Open Source ini bisa diaplikasikan pada UFD Anda untuk pengamanan data.

Fitur yang ditawarkan “TrueCrypt“:

1. Proteksi Data dengan Password, dalam hal ini Data di dalam UFD Anda,
2. Algoritma Proteksi yang handal yang bila dioptimalkan bisa sangat mengecilkan kemungkinan untuk di-crack/dijebol,
3. Terdapat Dua Opsi Proteksi Data — Encrypted Single File sebagai Protected Files Container dan Protected Virtual Drive pada Psychical Drive, dalam hal ini physical Drive UFD Anda, yang terproteksi melalui teknik mount/dismount virtual disk.
4. Pada Pembuatan Virtual Drive terdapat Opsi pembuatan Hidden Volume sebagai Double Layer Protection.

Langkah Proteksi:

1. Install “TrueCrypt” pada PC, Pastikan Ada ruang kososng (space) yang cukup bagi pembuatan Virtual Drive-nya,
2. Setelah Instalasi selesai, Copykan file “TrueCrypt Format.exe”, “TrueCrypt.exe” dan “truecrypt.sys” ke dalam UFD Anda,
3. Jalankan/Klik Ganda file “TrueCrypt Format.exe”,
4. Pilih “Create Standard TrueCrypt Volume”, lalu Klik “Next”,
5. Tentukan Nama File yang akan Anda gunakan sebagai Virtual Drive secara bebas (misal E:MyVolume), lalu Klik “Next”,
6. Pilih Algoritma Enkripsinya, Defaultnya AES 256-Bit, tapi Anda bisa pilih sesuka Anda, lalu Klik “Next”,
7. Anda tentukan berapa besar File yang akan Anda gunakan sebagai Virtual Drive (media penyimpanan virtual), lalu Klik “Next”,
8. Setelah mengisikan Password untuk Virtual Drive baru Anda, Klik “Next”,
9. Klik “Format” untuk mulai proses Pemformatan Virtual Drive Anda (Proses ini BUKAN Format UFD Anda),
10. Setelah Proses Format selesai, Virtual Drive baru Anda telah selesai dibuat, lalu, terakhir Klik “Exit” untuk keluar.
11. Untuk melihat Virtual Drive Anda, Klik Ganda/Eksekusi file “TrueCrypt.exe”
12. Klik “Select File”, pilih nama File yang telah Anda buat sebagai Virtual Drive (misal E:MyVolume), lalu Klik “Mount”
13. Masukkan Valid Password Anda untuk menjalankan proses mounting Virtual Drive Anda,
14. Setelah Virtual Drive Anda yang telah menjadi sebuah “Logical Disk”terbuka, Copy File-File sembarang milik Anda yang akan Anda proteksi ke dalam File Virtual Drive Anda .
15. Setelah Proses Copy selesai, Eject Virtual Drive Anda dengan mengklik tombol “Dismount” setelah Anda Klik Ganda icon TrueCrypt pada Taskbar.

Sebagai Catatan: Sayangnya, bila Anda menggunakan Single File untuk Anda jadikan sebagai Protected Files Container (sebagai Locker untuk mewadahi/tempat perlidungan data-data yang diproteksi), File tersebut bisa dengan mudah terhapus/dihapus dan tidak ada jaminan bebas serangan/infeksi Malware.

Download TrueCrypt Terbaru di SINI
TrueCrypt Official Website di http://www.truecrypt.org

Bila Anda ingin benar-benar mencegah virus masuk ke UFD Anda, saran saya Gunakan kombinasi Opsi 1 & 2 atau Opsi 1 & 3 atau cukup Opsi 3 saja.

Tapi Yang paling berhasil dalam pencegahan virus masuk ke UFD Anda adalah JANGAN PAKAI UFD ANDA :) (Yang ini JOKE).

Tips Tambahan:
Menurut pengalaman penulis bahwa file-file yang tidak terlindungi dan tidak terkompresi (uncompressed)-lah yang seringkali menjadi sasaran empuk penyerangan malware yang mungkin saja masih menjadi tren pola penyerangan virus hingga tulisan ini dibuat. Seringkali yang dijadikan sebagai target utama penyerangan/penginfeksian Virus adalah file-file pada yang berupa dokumen/database (doc/xls/db/pdf, dan lainnya) serta file-file yang berupa executable files (exe/bat/com/inf/dan lainnya) yang pada umumnya dalam kondisi tidak terlindungi dan tidak terkompresi (uncompressed). Oleh karena itu, ada baiknya bila membiasakan untuk mengemas file-file Anda dalam format kompresi (Zip/RAR/yang lainnya). Penulis seringkali mendapati sembarang file di dalam kompresi tersebut relatif ’sedikit lebih tahan serangan’ virus daripada file-file yang terbuka tak terindungi oleh container apapun. Walaupun secara teknik file yang terkompresi sekalipun sebenarnya tetap relatif mudah terinfeksi Virus juga, namun filosofinya “memakai jaket lebih bisa mencegah sakit masuk angin” :) . Yang jelas Ini hanya tren pola dan teknik penyerangan virus serta masalah teknik virus programming saja.

Tips di atas hanyalah sebagian teknik pengamanan USB Removable Drives. Anda bisa mengaplikasikan teknik-teknik lain baik secara manual maupun dengan menggunakan updated third-party security programs yang informasi atau program instalasinya bisa Anda dapatkan dari media internet.
Selengkapnya.....

Tips dan Trik Memberantas Virus Komputer

Di bawah ini Penulis sampaikan tips dan Trik sederhana dalam Pemberantasan Virus Komputer.
Pernah jengkel karena menemui malware (Virus/trojan/worm) yang tidak bisa diberantas dengan AntiVirus-AntiVirus yang terkenal sekalipun?
Mungkin sebagian besar para pemakai komputer pernah mengalaminya, namun menurut pengamatan Penulis selama bertahun-tahun, lebih banyak pengguna komputer yang tidak menyadari akan keberadaan malware (virus/trojan/worm) di dalam mesin komputernya, terutama trojan yang masuk lewat ‘pintu’ di belakang pengguna komputer, atau virus yang tidak terlalu membahayakan, yang mana keberadaan dan aksinya tidak terlalu berdampak pada keseluruhan sistem komputer.
Bilamana Sitem Operasi Komputer Anda adalah OS sejuta umat alias Windows, suatu kali Anda mungkin akan menemui malware yang sangat sulit bahkan tidak bisa dihapus pada lingkungan Normal Windows dikarenakan si virus telah menetap (resident) pada memory komputer Anda.
Lalu bagaimana solusinya? Di bawah ini adalah opsi-opsi solusi yang bisa Anda pilih sesuai keinginan/kebutuhan Anda:

1. Hapus malware dari dalam lingkungan Windows Safe Mode dengan ‘peralatan perang’ kesukaan Anda, misal ANSAV.EXE atau Anti-Virus-Buatanku.exe.

Secara manual, coba matikan running suspicious services yang sekiranya asing bagi Anda dan tidak Anda perlukan dengan melalui MMC - service.msc atau melalui service configuration pada Windows Control Panel.
2. Bila No. 1 di atas gagal, yang artinya malware tetap resident di dalam memory walaupun Windows dalam keadaan Safe Mode sekalipun sebagai upaya dari si pembuat virus untuk menyulitkan proses pembasmiannya, maka Anda bisa lakukan pembasmian malware tersebut secara manual tanpa perlu bantuan tool apapun. Untuk perangkat pembasmiannya, Anda bisa membuat REPAIR.INF file dan/atau REPAIR.REG sendiri untuk menghapus dan/atau mengembalikan setting-setting registry yang telah diubah oleh virus, tentu dengan menyesuaikan pola serangan yang dilakukan oleh virus, sehingga konten file REPAIR.INF maupun REPAIR.REG tersebut bisa berbeda pada tiap kasus penyerangan virus. Untuk hal ini, Anda bisa belajar pembasmian virus


secara manual dari vaksin.com atau dari situs-situs keamanan komputer terpercaya atau dari computer security e-books. Diperlukan Kerja keras Anda dalam mempelajari seluk beluk tentang malware (eksistensinya, pola hidup, pola penyerangan, dan kebiasaan-kebiasaannya) dan tentang sistem operasi komputer itu sendiri, khususnya hierarki pada Windows System dan hierarki pada Windows Registry, juga seluk beluk software-software yang paling sering digunakan oleh masyarakat umum yang sering digunakan para pembuat virus untuk melancarkan aksinya melalui teknik social engineering seperti pemalsuan ikon virus dengan ikon Microsoft Word, dll. Dengan begitu, diharapkan skill dan feeling Anda akan makin terasah dan peka terhadap kehadiran Threats semacam virus/trojan/worm pada komputer Anda atau komputer jaringan Anda.
3. Gunakan Live-CD sebagai sarana untuk memberantas malware secara manual. Anda bisa gunakan Linux Live-CD ataupun Windows Live-CD. (highly recommended)
4. Buat Live-CD sendiri dengan aplikasi Bart’s PE Builder(Bart’s PE Builder digunakan untuk membuat bootable Window CD-Rom/DVD Windows XP atau Windows Server 2003) atau Anda bisa Buat Bootable USB Flash Disk dengan tool semacam Flashboot (FlashBoot adalah sebuah tool untuk membuat Bootable USB Flash Disks) atau aplikasi sejenis lainnya dengan integrasi Portable AntiVirus kesukaan Anda atau buatan Anda sendiri (highly recommended)
5. Bila tanpa menggunakan Live-CD, Anda bisa coba gunakan Portable Anti Virus yang telah Anda copykan (burn) pada CD atau yang telah disediakan vendor pembuat Flash Disk yang sudah mengintegrasikan Portable Anti Virus atau bila belum ada, Anda bisa gunakan U3 Smart Drive dimana Anda bisa install Portable U3 Portable AntiVirus di dalamnya. Pada Flash Disk biasa, Anda bisa coba install aplikasi dari portableapps.com (recommended)
6. Bila BIOS komputer Anda telah mengijinkan Booting komputer dari USB Removable Drives semacam Flash Disk, Anda bisa gunakan USB Flash Disk Anda sebagai Bootable Media, yang mana juga telah Anda jadikan sebagai media untuk AutoRun/Non-AutoRun Portable Anti Virus (recommended).
7. Anda juga bisa menggunakan bantuan Komputer lain yang bebas dari penyakit virus dan yang telah memiliki instalasi Anti Virus yang terpercaya dan up-to-date. Teknisnya, Anda lepas Hardisk komputer yang terinfeksi virus, kemudian hubungkan dengan slot hardisk komputer pembantu tersebut (bisa sebagai master ataupun slave), terakhir tinggal Anda scan hardisk yang telah terinfeksi tersebut dengan menggunakan Anti Virus dari komputer pembantu tersebut, Cara lain, Anda tidak perlu repot mencopot hardisk yang terinfeksi virus, namun Anda tinggal scan dari komputer pembantu melalui koneksi jaringan komputer. Yang paling sederhana Anda menggunakan teknik Cross-Link (koneksi 2 PC melalui kabel). Namun Anda harus berhati-hati bila menggunakan jaringan komputer , karena banyak virus tidak hanya menyerang single (stand-alone) unit PC saja, namun sekaligus jaringan komputer di sekelilingnya.

Catatan:

* Media Cakram Digital seperti CD+R/DVD+R lebih Penulis sarankan untuk dijadikan sarana pembasmian virus daripada USB Flash Disk dikarenakan CD+R/DVD+R bersifat Read-Only, sehingga Virus tidak bisa menghapus/me-rename semua data di dalamnya.
* Untuk menghindari pemblokiran aplikasi Anti Virus oleh virus penyerang, sebelum membakar (burning) Portable Anti Virus ke media CD+R/DVD+R, pastikan Anda telah me-rename executable file Anti Virusnya misal: ANSAV.EXE menjadi ~4N54V~.EXE.
* Matikan terlebih dahulu System Restore
* Putuskan hubungan dengan Internet dan akan lebih baik lagi juga dengan jaringan (bila komputer yang terserang virus berada dalam sebuah jaringan komputer)
* Bila File Induk Virus sudah bisa dihentikan aktivitasnya dan/dimatikan, Anda tinggal menghapus anak-anak virus hasil pengembangbiakan si Induk Virus yang sudah berada pada status orphan.
* Setelah Virus sudah bisa diberantas, Jangan lupa Backup System File Anda dan seluruh database Registry pada Windows Anda (Export All Keys into single big .REG file). Kalau perlu, proteksi file total registry backup tersebut dengan kompresi dan password. Anda bisa restore file tersebut bila satu saat registry pada Windows Anda mengalami data corruption.

Semoga Bermanfaat

Selengkapnya.....

cara mengakses file lewat jaringan

Didalam jaringan komputer ada bermacam - macam service / layanan yang berjalan di komunikasi data antar komputer, diantaranya layanan yang umum adalah http / web server, email, ftp, database, remote assistant / remote desktop, dan salah satunya yang paling sering digunakan terutama dalam jaringan lokal adalah File and Printer Sharing, belum lagi layanan - layanan lainnya oleh aplikasi - aplikasi lain yang memanfaatkan jaringan komputer.

untuk menggunakan fitur File and Printer Sharing (bagi pakai file dan printer), ada dua langkah yang perlu dilakukan,
1. Dua komputer yang hendak berbagi akses file atau printer harus sudah terkoneksi dalam jaringan yang sama dengan protokol dan setting yang sudah sesuai, selain itu layanan File and Printer Sharing juga sudah terinstall di kedua komputer tersebut. Umumnya di jaringan lokal protokol yang umum digunakan sekarang adalah TCP/IP (biasanya protokol ini sudah default terinstall dalam sistem operasi Microsoft Windows, demikian juga layanan File and Printer Sharing secara default sudah terinstall di semua sistem operasi Microsoft Windows)

untuk melihat apakah dua komputer sudah terhubung dalam jaringan, dapat anda ikuti langkah sederhana berikut:
a. Klik tombol Start
b. Klik Run
c. Ketik COMMAND.COM
d. setelah muncul console command.com, ketik PING , kemudian tekan enter
jika muncul respon Reply from .........
menunjukkan kedua komputer sudah terkoneksi.


untuk melihat alamat IP suatu komputer, jalankan langkah berikut di komputer yang hendak dilihat alamat IP-nya,
a. Klik tombol Start
b. Klik Run
c. Ketik COMMAND.COM
d. setelah muncul console command.com, ketik IPCONFIG, kemudian tekan enter
lihat 4 kelompok angka di sebelah kanan keterangan IP Address


2. Komputer yang memiliki file atau resource yang mau dibagi pakaikan ke komputer lain harus memberikan ijin agar file atau resource tersebut dapat diakses oleh komputer lain.
Caranya cukup mudah,
a. Buka Windows Explorer
b. Cari dan klik kanan folder letak file yang hendak anda bagi pakaikan ke komputer lain
c. Klik menu Sharing atau Sharing and Security...
d. Jika ada text I Understand ........ , klik saja text tersebut, kemudian pilih opsi Share this Folder on the network
e. Pada isian Share name, beri nama sharing folder tersebut di jaringan nantinya.
f. Jika anda memberikan ijin juga komputer lain dapat mengedit, menghapus atau mengganti isi folder tersebut, beri tanda cawang pada pilihan Allow network users to change my files

cara membuka file atau folder yang sudah dibagi pakai di komputer lain adalah sbb:
1. Buka Windows Explorer
2. Pada kotak isian Address, ketik \\ atau \\ kemudian tekan enter
3. Maka akan segera muncul daftar folder yang dishare di komputer tersebut.
4. Tinggal anda buka dan perlakukan folder tersebut seperti folder di komputer anda sendiri. Kecuali jika komputer yang menshare folder tersebut tidak mengijinkan anda merubah isi folder tersebut, maka anda hanya dapat membaca atau melihat isi folder tersebut tanpa bisa merubahnya.


Selengkapnya.....

TipS dAn TrIk sUaTu koMpuTeR

Trik-trik komputer adalah suatu metode untuk mempercepat proses kerja CPU secara umum atau pada kejadian-kejadian tertentu. Menurut pengalaman penulis, trik ini bisa secara software maupun hardware. Berikut beberapa trik yang sering dilakukan oleh praktisi-praktisi komputer:
• Pemercepat proses booting start windows.
Start-Regedit-HKEY_CURRENT_USER-Control Panel-Desktop kemudian buka menu Edit klik New String Value kemudian ketikkan MenuShowDelay dan klik kanan modify selanjutnya isikan nilai 0.
• Pemercepat proses booting start windows.
Start-Run-ketikkan msconfig selanjutnya pilih startup, centang hanya pada Scan Registry dan System Tray dan program yang perlu dieksekusi pertama kali, yang lainnya hilangkan centang.
• Trik instalasi program
Setiap menginstall pilihlah mode costumize, karena dengan mode ini akan didapatkan mode terbaik dari proses instalasi.
• Trik sistem operasi
Jika menggunakan sistem operasi Win2000, NT install selalu service pack-nya.
• Trik jaringan
Untuk mempercepat proses instalasi jaringan gunakan program kloning dengan catatan seluruh perangkat adalah identik.
• Trik Visual
Gunakan kartu VGA yang sesuai dengan kebutuhan grafis dan memiliki memori besar.


• Trik over clock
Dengan mengubah faktor pengalian baik frekuensi maupun tegangan catu daya, trik ini harus dengan bimbingan instruktur, atau bisa tanpa instruktur jika Anda berani mengambil resikonya.
• Trik pengkloningan
Sistem komputer terpusat, artinya hanya membutuhkan satu komputer dengan processor yang tinggi, sementara komputer yang lainnya hanya membutuhkan RAM dan kartu grafis yang sesuai dengan kebutuhannya.
• Menghilangkan logo Windows 98 saat booting
Buka Windows Explorer kemudian pilih View*Folder Option dan pilih Show All Files untuk menampilkan semua file yang tersembunyi, cari MsDos.sys klik kanan kemudian hilangkan atribut Read Only sesudah itu buka dengan Notepad dan tambahkan baris kata logo=0 pada:
[Option]
[Option]
BootMulti=1
BootGUI=1
DoubleBuffer=1
AutoScan=1
WinVer=4.10.1998
Logo=0
• Tips Hardware
Gunakan sistem pendinginan, stabiliser atau UPS. Karena musuh utama komputer adalah panas dan tegangan dan daya listrik yang tidak stabil. Penyebab kerusakan lainnya berada pada nomer dibawahnya.

Selengkapnya.....

Tips & Trik Jaringan LAN

1. Membangun jaringan LAN (Lokal Areal Network)

Apa itu Jaringan LAN dan Apa Gunanya?

jaringan LAN...apa sih jaringan LAN itu dan apa gunanya..

Jaringan LAN adalah sebuah jaringan yang menghubungkan dua atau lebih PC (Personal Computer) sehingga dapat bekerja dan berbagi file secara bersama-sama. dengan kata lain komputer menjadi sebuah keluarga yang bekerja dalam sebuah tempat/wilayah yang sama...ilustrasinya seperti ini:

"Sebuah PC kita ibaratkan satu orang yang berdiri sendiri. dan jaringan adalah media yang dapat menghubungkan orang tersebut dengan orang lain. Dengan danya penghubung antara orang yang satu dengan orang yang lain, maka otomatis orang tersebut dapat berkomunikasi dan saling berbagi..Seperti itulah pemberian jaringan pada PC/Komputer."

Guna jaringan pada PC di perkantoran adalah untuk saling berhubung antar komputer sehingga dapat dilakukan pembagian (sharing) data, printer dan program..dengan penggunaan jaringan LAN, ada beberapa perlakuan yang bisa kita lakukan seperti:

1.
Kita dapat mengambil atau mengirim data dari komputer kita ke kekomputer lain atau sebaliknya selama file tersebut sudah kita sharing (pengaturan tambahanyang harus kita lakukan agar file tersebut berstatus sharing).
2.
Dengan membangun sebuah jaringan, kita dapat berbagi media out put maupun input seperti Printer.
3.
Dengan membangun sebuah jaringan, kita akan bisa berbagi program atau bermain game PC secara bersama-sama.


Apa saja yang diperlukan untuk membangun jaringan LAN?

untuk membangun sebuah jaringan LAN. ada beberapa perlengkapan yang diharus kan ada untuk kelancaran dalam pembangunan sebuah jaringan LAN antara lain:

1. Untuk masing-masing PC (Komputer) harus memiliki Kartu Jaringan LAN Card yang tertanam pada komputer baik secara onboard (langsung ada pada mainboard) maupun ditambah melalui card yang tertanam pada slot PCI. ciri-ciri ada tidaknya bisa dilihat di bagianbelakang CPU komputer kita, apakah ada sebuah lubang yang bentuknya hampir sama dengan slot kabel telephon hanya ukurannya sedikit lebih besar.
2. Kabel jaringan, kabel jaringa ini banyak jenis nya. tapi biasanya lebihbanyak digunakan jenis kabel jenis UTP RJ 45 yakni terdiri dari 8 buah kabel berbeda-beda warna. Untuk bisa dipasang pada sebuah PC, maka hendaknya kabel tersebut sudah dipasangi UTP Plug Conektor pada kedua ujung kabelnya..Tata cara pemasangan conektornya juga ada caranya. Untuk penggunaan jaringan tanpa menggunakan hub (bus) atau hanya terdiri dari 2 komputer saja berbeda cara pemasangannya conektornya dengan yang menggunakan media tambahan hub (bus) atau lebih dari 2 komputer. Kalau dengan menggunakan media hub(bus), pemasangan kabelnya antara ujung kabel yang satu dengan ujung kabel yang lain urutan warnanya sama, sedangkan pada kalau tanpa media tambahan tambahan hub(bus) atau hanya 2 komputer, maka pemasangan conektornya menggunakan rumus tertentu. tapi kalau kita belum pernah atau masih awam, maka saat membeli kabel ke toko, minta pada penjual untuk langsung memasangkan conektor sesuai dengan kebutuhan kita.
3. Hub (Bus). adalah media yang akan membagi atau mengatur jalur peredaran komunikasi dalam sebuah jaringan.



Trus Gimana Cara Gunain nya?

sekarang gimana cara gunain atau proses instalasinya agar jaringan bisa terbentuk..?

untuk tahap pertama mungkin bagi yang menggunakan kartu jaringan yang eksternal,maka terlebih dahulu diisntalkan drivernya agar dapat dikenali oleh PC/Komputer tersebut. Tapi kalau onboard, maka kita bisa langsung melakukan tahap pengaturan IP address.

setiap Sistem Operasi berbeda-beda cara pengaturannya. disini kita akan mencoba mengatur settingan pada sistem operasi ciptaan Microsoft yakni Windows. setiap edisi Windows juga ada perbedaan pengaturannya sedikit tapi pada hakekatnya hampir sama...sekarang kita akan mencoba pada Sistem Operasi Windows XP. Langkah-langkanya antara lain sebagai berikut:

1. Klik kiri tombol Start dan selanjutnya klik Control Panel.
2. Setelah terbuka jendela Control Panel, klik kiri shortcut Network and Internet Connections.
3. Kemudian klik kiri shortcut Network Connections.
4. disana akan muncul shortcut jaringan yang biasanya sudah ada disertakan saat kita baru pertama menginstal windows.
5. Selanjutnya klik kanan shortcut Local Area Connection dan pilih properties.
6. Maka akan muncul sebuah jendela. pada tab General, klik tulisan Internet Protocol (TCP/IP) dan klik tombol Properties.
7. Maka akan muncul sebuah jendela baru lagi. pilih opsi pilihan Use the following IP Address.
8. Selanjutnya masukkanlah nomor IP addressnya. misalnya 192.168.1.1 pada kolom IP Address. pada nomor yang bercetak tebal maksudnya adalah nomor tersebut diubah jika kita mengatur pada komputer yang berbeda tapi masih dalam satu jaringan. sedangkan nomor yang lain tidak berubah
9. Pada kolom Subnet Mask. biasanya setelah kita tekan enter setelah mengisi secara lengkap IP Addres kita, akan muncul angka-angka defult yakni 255.255.255.0. biarkan saja nomor tersebut, dan lanjutnkanlah pengisian ke kolom berikutnya yakni default gateway.disini kita isikan nomor IP address komputer kita yang akan kita jadikan server. disini penulis mencontohkan nomor IP address Servernya adalah 192.168.1.1 juga sama seperti point 8 tadi karena sekarang kita akan mengatur settingan komputer server. nomor pada kolom ini harus sama untuk semua komputer yang akan kita gunakan dalam satu jaringan nantinya
10. Selanjutnya tekan OK. sedangkan kolom dibawahnya dibiarkan aja kosong karena biasanya itu digunakan untuk pengaturan internet.
11. Trus tekan tombol close
12. sekarang selesailah pengaturan IP Addressnya

sekarang jaringan sudah dapat digunakan..gampang bukan... :-)

sekarang kita colokan semua kabel-kabel tadi ke masing-masing tempatnya. dan hidupkan mesin hub nya. sekarang kita lakukan pengecekan.

sebenarnya pada saat ini jaringan LAN sudah ada yang menggunakan media yang lebih canggi yakni dengan wirreless. tapi tidak kita bahas pada sesi sekarang ini. kita akan membahasnya ditrik yang akan datang.

silahkan mencoba dan jika terdapat masalah atau kesalahan silahkan kirimkan pesan dan pertanyan anda ke email penulis di artechin.unpkediri@gmail.com

Selengkapnya.....

Tekhnik Exploit Password WinXP

Kali ini saya akan mencoba untuk menjelaskan 2 teknik exploitasi pada windows XP, pertama melakukan pemanfaatan SAM files dan terakhir memanfaatkan RPC-nya Windows XP. Tekhnik kedua sebetulnya adalah kelanjutan dari artikelnya mRt di echo zine 10 yang membahas tentang Exploitasi Windows XP [pada fat32] dengan memanfaatkan sang Admin sendiri (hehuehuheue ... ) dan batch file yang disisipkan di start|program|startup oleh sang kriminal :), sedangkan kali ini yang saya bahas adalah jenis NTFS, yang tidak memiliki acces seperti pada fat32 untuk dapat menaruh batch file di folder start up nya sang Admin tersayang, sehingga apabila dipaksakan “Access Denied” adalah jawabannya. Apa akibatnya jika kita menggunakan kedua tekhnik diatas ?, yang jelas mah sama-sama buat orang seneng... heuheueehuhuehuee ! Jawab sendiri dah ...

Tekhnik pertama :
Yang kita butuhkan sekarang adalah :
Petter Recovery Password yang bisa di download dari situsnya langsung http://home.eunet.no/~pnordahl/ntpasswd/bootdisk.html sekalian sama infonya aja, biasanya sudah di sediakan dalam bentuk rar yang bisa di jadikan bootdisk. Yang penulis pakai untuk experimen kali ini yaitu versi bd040818 terdapat 3 file di dalamnya yakni bd040818.bin , install.bat , rawrite2.exe .
1 buah disket kosong dan layak pakai. :) --> untuk disket boot Petter Recovery Password.
Nekatzzzz ....

Kasusnya begini, misalnya ....anggap saja kita lupa password untuk login winXP nya. : ) atau kasus yang laen aja kali ya, yang lebih menantang ... hehehe. Misalnya ada rampok yang kebingungan nggak bisa login, padahal kompienya mo dijual ... huehueueheue. Ada yang kesindir nggak nih ??? Udah ah bcanda mulu. Langsung aja deuh ...


Langkah pertama ... Setelah Petter Recovery Password di jadikan bootdisk, langsung saja booting dengan disket tersebut ...
Langkah berikutnya, anda akan di tanya di drive mana SAM file berada. Tekan enter saja untuk defaultnya, setelah itu akan ditanyakan secara spesifik lagi, di direktori mana file SAM berada, biasanya untuk yang defaultnya tuh SAM file berada di /windows/system32/config, enter lagi aja untuk yang defaultnya. Setelah itu ....... Nah sampe disini anda akan di minta User mana yang ingin di ganti/hapus passwordnya. Lebih baik Administrators aja, karena yang kita lakukan saat ini kan mencari cara untuk menjadi SU di Windows XP. Biar gampang melakukan sesuatu nantinya .... hehehehe !!! Untuk eksperiment kali ini lebih baik anda membuat password Administrators menjadi blankpassword [* = blankpassword], supaya gampang nantinya, dan blankpassword merupakan pilihan terbaik dalam menggunakan Petter Password Recovery. Soalnya penulis sendiri telah belasan kali mencoba mengganti password para user dengan tetapi hanya 2 yang berhasil. Sudah ??? ... siiiip, tekan ! untuk mengakhir sesi reset password, dan q untuk mengakhiri scripts tersebut. Selanjutnya anda akan di tanya kembali, ingin mengulang atau tidak. Lebih baik tidak lahhhh ... Edit Completed. Catatan : Setelah menggunakan Petter Recovery Password, Windows berusaha untuk melakukan scandisk, system ne baru di acak-acak nie : ). Tunggu hingga proses scandisk selesai.
Setelah proses booting, anda akan di hadapkan dengan tampilan login yang seperti biasanya. ( Nggak menarik, hehehehe... ) Sekarang tekan ctrl+alt+del, tunggu sebentar dan kemudian tekan kembali ctrl+alt+del. Nah ada tampilan login yang clasic, seperti di windows 98 dulu. Dengan 2 textbox...


-------------------------------------------------
| Log On to Windows | x |
-------------------------------------------------
| User Name : Al-k |
| Password : ****** |
| |
| | Ok | | Cancel | | BLABLABLABLA....| |
-------------------------------------------------

Ya, bentuknya kira-kira seperti diatas ... : )...
Setelah itu ganti usernamenya menjadi Administrator, passwordnya di kosongkan saja, karena sebelumnya kita telah menjadikan blankpassword pada Administrator. Ok. Jreng-jreng-jreng... sekarang anda menjadi super user kembali. Silahkan buat account untuk anda sendiri.

Tekhnik Kedua :
Tiba saatnya kita maju bersama ... :D, memanfaatkan Massive RPC WinXP yang bobrok. Tekhnik kedua ini dibuat untuk para user yang memiliki acces limited. Yang dibuat kesal oleh sang admin, sehingga untuk menginstall suatu software harus minta izin dari sang Admin. :( . Yang dibutuhkan hanyalah acces untuk masuk ke command shell, dan satu tool kecil ‘kaht’ . Siap ???... buka command promptnya ...

C:\Documents and Settings\Al-k>net user

User accounts for \\NOMATTER
-------------------------------------------------------------------------------
Administrator Al-k GNU-- keluarga --
Guest HelpAssistant SUPPORT_388945a0
VUSR_NOMATTER
The command completed successfully.

// Anggap saja disini Al-k adalah user yang limited
// Setelah itu masuk ke direktori di mana kaht berada

D:\Data+ku_>

Kemudian kita test dulu kaht-nya... bisa nggak nih kita nge-root.

D:\Data+ku_>kaht 127.0.0.0 127.0.0.3
_________________________________________________

KAHT II - MASSIVE RPC EXPLOIT
DCOM RPC exploit. Modified by aT4r@3wdesign.es
#haxorcitos && #localhost @Efnet Ownz you!!!
FULL VERSION? :) - AUTOHACKING
________________________________________________

[+] Targets: 127.0.0.0-127.0.0.3 with 50 Threads
[+] Attacking Port: 135. Remote Shell at port: 34522
[+] Scan In Progress...
- Connecting to 127.0.0.2

Sending Exploit to a [WinXP] Server...
- Conectando con la Shell Remota...

Microsoft Windows XP [Version 5.1.2600]
(C) Copyright 1985-2001 Microsoft Corp.

C:\WINDOWS\system32>

Tuh kan dapet deh akses rootnya. Jangan seneng dulu. Langsung aja kita
buat akses user yang terbatas tadi menjadi Super User.

C:\WINDOWS\system32> net localgroup Administrators Al-k /add

The command completed successfully.



Selanjutnya anda bisa login dengan user yang baru saja dirubah accountnya tadi. Dan anda bisa login ke account user lain yang memiliki akses sama seperti Administrator, tentunya dengan menghilangkan password user tersebut dulu sebelumnya. Dan anda bisa masuk ke regedit untuk menutup perizinan user account pada control panel :

HKEY_CURRENT_USER/Software/Microsoft/Windows/CurrentVersion/Policies/Explorer/DisallowCpl/

, buat string baru dengan nama 1 dan ubah valuenya menjadi nusrmgr.cpl
Dan bisa anda disable akses ke command prompt kepada semua user. Sehingga anda menjadi SU yang benar-benar otoriter. Sayangnya tekhnik yang kedua ini hanya bisa di lakukan di Windows XP Service Pack 1. : (

Selengkapnya.....

Koneksi 2 PC menggunakan kabel Cross


Seorang gila jaringan mungkin ada yang sampai hati untuk membawa-bawa kabel utp jenis crossing lengkap dengan laptop dalam tas gendongnya setiap saat. Penulis pun pernah dalam kondisi seperti itu. Biasanya hal ini terjadi karena orang gila jaringan tersebut selalu ingin melakukan pekerjaan di berbagai tempat dengan 2 PC sekaligus. :). Walaupun pada saat sekarang ada sebuah alat yang tidak repot dan tidak dapat digunakan untuk membelitkan leher. :D. Yakni USB Wlan. Namun ada kondisi yang tidak memungkinkan untuk dapat menggunakan usb wlan, seperti kondisi ekonomi kantong tipis orang gila jaringan tersebut, walaupun hanya mengeluarkan beberapa lembar uang kertas untuk membelinya, tapi tetap saja ini adalah inti permasalahannya, dan berbagai kendala lainnya. :D

Dari situlah tutorial ini berawal, sebelum dapat mengkoneksikan 2 PC menggunakan kabel crossing ada beberapa hal yang dibutuhkan diantaranya :
- Tang kerimping
- 2 buah RG 45
- Kabel UTP 5e dengan panjang secukupnya, sesuai dengan selera anda
- 2 buah PC yang akan dikoneksikan.

Pertama lepaskan shield kabel ( pelindung kabel biasanya bewarna abu -abu ) beberapa centimeter ( 2 cm), dengan memotong shield tersebut menggunakan tang kerimping, kemudian lurus-luruskan kabel-kabel yang berwarna-warni tersebut, kemudian urutkan kabel berdasarkan pewarnaannya di salah satu ujung kabel UTP tersebut. Urutannya adalah sebagai berikut :



Ini adalah urutan kabel straight, sehingga untuk ujung kabel yang lain urutan pewarnaan kabel tersebut harus berbeda dengan urutan ujung kabel straight ini, inilah yang dinamakan dengan kabel cross, urutan ujung kabel cross adalah seperti ini :

Sehingga di kedua ujung kabel tersebut memiliki urutan warna yang berbeda satu sama lainnya.

urutan lengkapnya seperti ini …

Nah dari sini anda siap mengkoneksikan 2 PC tersebut.
Di windows untuk melakukan koneksi 2 PC sama halnya dengan mengkoneksikan PC dengan topologi jaringan yang sering ditemui, biasanya topologi jaringan itu adalah star di mana di pertengahannya biasa ditemui menggunakan hub ataupun switch. Hal yang harus dilakukan untuk mengkoneksikan kedua PC di windows adalah sebagai berikut :

PC Pertama
Masukkan ke network connection di control panel :
Start menu | run | control panel

Setelah itu masuk ke bagian Network Connections
Kemudian pilih Local Area Network Connection

Klik kanan Local Area Network Connection, pilih properties

Di kotak dialog Local Area Network Connection Properties, di bagian tab General pilih Internet Protocol ( TCP/IP ) Kemudian Klik Properties

etelah itu masukkan IP Addressnya 192.168.1.2, kemudian Netmasknya 255.255.255.0

Setelah itu klik button OK, kemudian Close

Nah untuk PC yang kedua tahapnya sama saja dengan yang diatas namun Alamat IP Addressnya berbeda dengan PC yang sebelumnya, anda dapat mengisinya dengan 192.168.1.1 atau dengan IP 192.168.1.x yang lain, terserah anda. Dengan catatan netmasknya harus sama dengan pc yang sebelumnya yakni 255.255.255.0

Kemudian langkah selanjutnya adalah melakukan konfigurasi network setup wizard untuk kedua PC tersebut, agar keduanya dapat saling terhubung sebagai satu workgroup.

Setelah selesai, lakukan ping dari salah satu PC tersebut ke PC lainnya... Jika tampilannya seperti ini maka PC anda telah terhubung satu sama lainnya.

C:\Documents and Settings\Al-k>ping 192.168.1.1

Pinging 192.168.1.1 with 32 bytes of data:

Reply from 192.168.1.1: bytes=32 time<1ms TTL=128
Reply from 192.168.1.1: bytes=32 time<1ms TTL=128
Reply from 192.168.1.1: bytes=32 time<1ms TTL=128
Reply from 192.168.1.1: bytes=32 time<1ms TTL=128

Ping statistics for 192.168.1.1:
Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms
Selengkapnya.....

 







hak cipta (C) 2008 by Roehan Rosyadi